Rumahku Istanaku
Rumahku Kediamanku

Selasa, 29 September 2009

Tips (17): Cara Jempol, Mencegah Atap Bocor





Kita sering dihadapakan terhadap permasalahan atap bocor setiap kali musim hujan tiba. Dan tentunya sangat menjengkelkan bukan? (he..ternyata bukan miss jengkelyn saja yang bikin jengkel). Bukan hanya jadi hari-harian tapi jadi bulan-bulanan jengkel kita. Apa saja yang mempengaruhi terjadinya atap bocor. Ada beberapa syarat yang harus kita perhatikan untuk memperkecil resiko tersebut.


Yang pasti mencegah kebocoran lebih baik ketimbang harus repot-repot memperbaiki atap. Apalagi saat musin hujan tiba. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika kita akan mendesain atap rumah kita agar tidak bocor.

Diantaranya adalah:
sudut kemiringan atap
meminimalkan sambungan pemasangan material atap
pemilihan material atap yang berkualitas
meminimalkan penggunaan talang air (baik beton maupun seng)
aplikasi waterprofing pada akian karpusan dan nok atap
lakukan pengecekan berkala terhadap kondisi atap (baik material maupun rangka).
Untuk lebih jelasnya, kita bisa lihat penjelasan berikut. Mudah-mudahan bermanfaat untuk rencana renovasi kita.


Sudut kemiringan atap
Indonesia adalah termasuk dalam negara dengan iklim tropis dengan curah hujan tinggi. Begitu juga dengan kualitas angin, karena masuk dalam daerah katulistiwa yang memiliki siklus angin yang tinggi kemungkinan akan terjadinya hujan disertai angin kencang akan kerap terjadi. Untuk itulah penentuan kemiringan atap menjadi penting, karena dengan kemiringan yang tepat, akan memudahkan air untuk mengalir ke bawah. Umumnya kemiringan atap di Indonesia 30°-40°. Namun untuk beberapa kasus, ada atap dengan kemiringan landai. Hal tersebut lebih dikarenakan alasan design semata.


Minimalkan sambungan
Atap dengan sambungan minim akan mengurangi resiko kebocoran. Jika terdapat titik-titik pertemuan antar material atap, maka pastikan titik pertemuan itu rapat dengan overlaping yang baik dan tidak bercelah. Celah dapat menimbulkan kebocoran atau tampias pada atap saat terjadinya hujan disertai angin kencang. Jika terdapat peggunaan paku pada material-material tertentu, gunakan paku dengan ring karet dibawahnya agar terhindar dari kebocoran. Dan pastikan lagi bahwa paku yang digunakan adalah paku yang tidak mudah berkarat.


Pilihlah material atap berkualitas
Ada banyak bahan pembentuk atap. PVC, tanah liat, bitumen, metal adalah diantaranya. Dari kesemua material atap, pilih yang tidak mudah retak, tahan akan panas ataupun terpaan angin. Satu lagi, atap yang baik adalah yang mudah dalam pemasangan, dan tidak menyisakan celah. Pemilihan material atap dengan penentuan kemiringan atap menjadi 2 faktor yang sangat penting. Jika kita akan membuat atap yang landai maka sebaiknya kita menggunakan atap dengan bentang yang cukup lebar dengan kerapatan yang tinggi. Sedangkan atap dengan kemiringan 30-40 derajat, kita bisa menggunakan genteng biasa dengan bentang kecil.


Minimalkan penggunaan talang
Talang juga merupakan elemen atap yang berpotensi menimbulkan kebocoran. Hal tersebut dapat disebabkan oleh sistem penyambungnya yang tidakk baik atau karena materialnya rusak termakan usia. Semakin minim jumlah talang, semakin minim juga potensi kebocorannya. Apalagi saat ini hujan yang terjadi sering tidak terduga debet airnya. Jika kapasitas talang tidak mampu menampung air hujan, maka bisa menyebabkan luberan air cukup besar.


Gunakan cat pelapis antibocor (water proofing)
Dapat diaplikasikan untuk mencegah air merembes melalui pori-pori material atap atau celah-celah kecil yang terdapat pada titik sambungan. Aplikasikan pula waterproofing pada bubungan atap dan karpus atap untuk mencegah air melalui rembesan dari retak rambut yang ada. Lapisan ini juga sangat diwajibkan bagi atap yang dibuat dari dak beton.


Pengecekan
Lakukanlah pengecekan atap secara berkala, terutama mendekati musim penghujan. Dan segeralah melakukan perbaikan jika ditemukan kerusakan yang dapat menyebabkan kebocoran. Sebab kita tidak mungkin melakukan tindakan perbaikan pada saat hujan. Dan jika terjadi kebocoran pada saat hujan terjadi, segeralah cari sumber pemasalahan. Dengan demikian kita tahu betul bagian-bagian yang harus kita perbaiki nantinya. Kita tidak mungkin melakukan pengecekan sumber kebocoran pada saat hujan sudah berhenti.

Selamat Merenovasi.

0 comments: